gtag('js', new Date()); gtag('config', 'UA-121897839-1'); Pupuk Tanaman Hias - pengetahuan alam

Pupuk Tanaman Hias

By Yuniati - May 10, 2018

Pupuk Tanaman Hias


Banyak jenis pupuk tanaman hias yang tersebar di pasaran, akan tetapi belum tentu pupuk tersebut cocok untuk jenis tanaman hias tersebut. Pemakaian pupuk berlebihan akan mengakibatkan kematian pada tanaman, perlu diingat pemupukan harus dilakukan dengan cara yang benar, seimbang dan tepat.

Sebagai penghobi atau pemilik tanaman hias harus mempunyai pengetahuan tentang bagaimana cara merawat tanaman, dan tahu kapan saat pemberian pupuk. Kegunaan pupuk adalah untuk memenuhi kebutuhan tanaman, sehingga dapat membantu proses pertumbuhan tanaman, serta mengganti dan menyediakan unsur hara dalam tanah.

Agar tanaman bisa tumbuh dengan normal didalam ruangan, maka tanaman tersebut membutuhkan unsur-unsur pertumbuhan seperti H, C, N, O, P, S, dan Mg. Dan unsur katalisator yang terdiri dari Mn, Co, Fe dan Cu. Dibutuhkan unsur rangsangan seperti  Na dan Cl , serta yang tidak kalah pentingnya yaitu unsur fisiologis seperti Bo, Ca, He, Si, Al, dan K. Tentu saja takaran untuk pemberian unsur unsur tersebut tidak sembarangan, dengan takaran tertentu untuk kebutuhan unsur hara dalam tanah sehingga tanaman bisa tumbuh dengan normal.

Terdapat 2 jenis pupuk tanaman hias yaitu pupuk organik dan pupuk non organik.


  • Pupuk organik
Pupuk kandang dan pupuk kompos sangat cocok untuk digunakan segala jenis tanaman yang tumbuh baik di pasir, batu, maupun tanah, pemberian pupuk untuk jenis ini tanaman  tidak akan overdosis.

POC atau disebut juga dengan Pupuk Organik Cair banyak beredar dipasaran. Pilihlah yang mempunyai bahan dasar asam humat, rumput laut dan ikan karena menurut saya pribadi reaksinya akan cepat terlihat. Pupuk Organik Cair (POC) sangat cocok untuk berbagai jenis tanaman mulai yang tumbuh di pasir, tanah, hingga bebatuan seperti anggrek dan nepenthes. Akan tetapi walaupun termasuk jenis pupuk organik, akan tetapi dosis Pupuk Organik Cair ini tidak boleh berlebihan, karena biasanya POC ber-PH sangat rendah atau sangat tinggi dan mengandung unsur Cl dan Na yang dapat meracuni tanaman jika diberikan dalam dosis tinggi.

Pupuk hayati, pupuk ini banyak mengandung mikroorganisme (fungi dan bakteri) yang bisa memproduksi nutrisi untuk tanaman, akan tetapi pada umumnya mengandung nutrisi yang sangat sedikit, memproduksi hormon pertumbuhan, memproduksi enzim yang bersifat antagonis pada hama, dan berbagai benefit lainnya. Mikroorganisme ini hidup di daun, jaringan tanaman dan perakaran. Jenis mikroorganisme pada pupuk hayati ini harus perlu kecocokan dengan tanaman, jika tidak cocok pemberian pupuk hayati malah dapat berakibat negatif seperti akar kering dan daun rontok.

  • Pupuk anorganik
Pupuk tanaman hias yang sering digunakan yaitu pupuk daun, pemberian pupuk daun yaitu dengan cara pupuk tersebut dilarutkan dengan air terlebih dahulu, kemudian disemprotkan di stomata daun. Pupuk daun juga bisa diberikan sebagai pupuk tabur maupun disiramkan ke dalam tanah (perakaran), tetapi hal itu dilakukan sebagai alternatif saja (pada saat tertentu saja, contoh kehabisan pupuk NPK). 

Pupuk slow release yaitu pupuk yang diberi lapisan sehingga pupuk tersebut larut secara perlahan. Pupuk tanaman hias ini biasanya akan melepaskan kandungan nutrisi makro dan mikro secara perlahan sehingga tanaman terhindar dari overdosis.

Pupuk tanaman hias yang selanjutnya adalah nutrisi hidroponik, nutrisi hidroponik mempunyai nutrisi A dan B kandungan jenis hara yang berbeda dan lengkap dengan kadar yang disesuaikan berdasarkan jenis tanaman, sehingga pupuk nutrisis hidroponik adalah salah satu pupuk terbaik.

  • Share:

You Might Also Like

0 comments